Jakarta - Ketua Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) Suwarno angkat bicara soal prestasi Indonesia yang hanya menempati posisi lima di SEA Games 2015. Menurutnya, prestasi itu sudah sesuai dengan perhitungan dan prediksi Prima sebelumnya.
"Saya tidak pernah kaget dengan hasil itu karena sejak awal saya sudah bilang kalau Indonesia hanya mampu meraih 46 medali emas. Hasilnya? justru lebih satu, 47 emas," kata Suwarno ketika ditemui di Kantor Satlak Prima, Senayan, Jakarta, Kamis (18/6/2015).
Menurut Suwarno, jika ada perbedaan antara target dari Prima dengan target yang dicanangkan PB dan pemerintah, hal itu sudah diketahui bersama sejak awal sebelum keberangkatan kontingen Indonesia ke Singapura.
Dia mengatakan, sejak pertama memang target yang diperhitungkan Prima adalah 48 emas. Belakangan target memang bergeser karena melihat perkembangan ujicoba dan training camp yang dilakukan oleh masing-masing cabang olahraga. Akhirnya Prima memperhitungkan hanya 46 medali emas.
Sementara itu, pemerintah dan PB tetap bersikukuh dengan target peringkat dua dan torehan 82 medali emas meski belakangan saat keberangkatan target diturunkan menjadi 68 emas.
"Saya juga tidak tahu landasan pemikiran Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi olahraga Kemenpora Djoko Pekik sampai bisa menargetkan urutan kedua itu bagaimana. Karena sejak awal saya sudah bicara prediksinya adalah 46 emas. Kalaupun ada target lain ya mudah-mudahan kontingan Indonesia bisa sampai di sana," kata Suwarno.
Sayangnya, hingga akhir penyelenggaraan SEA Games 2015, peringkat Indonesia tidak bergeser sama sekali dari posisi lima. Medali emas yang diraih juga tetap bertahan di angka 47 medali emas.
Indonesia tidak bisa berbuat banyak selain menerima kenyataan mengulang kembali prestasi terburuk di SEA Games 2005. Menpora Imam Nahrawi sudah merencanakan untuk melakukan evaluasi secara besar-besaran termasuk stakeholder, KONI, KOI, PB-PP, dan Satlak Prima. Terkait hal itu, Suwarno tak khawatir.
"Pertanggungjawaban besok bagaimana? Kalau saya, saya akan mempertanggungjawabkan prediksi saya 46 medali emas. Kalau yang tanggung jawab untuk mendapatkan peringkat dua, ya Bapak Djoko Pekik tanggung jawablah. Bukan saya," katanya.
"Saya sudah sempat rem itu dan saya sudah berulang kali paparan. Jika hal itu tidak dipakai, ya monggo saja. Silakan dipertanggung jawabkan karena perhitungan Prima hasil itu tidak meleset,” pungkas Suwarno.
"Saya tidak pernah kaget dengan hasil itu karena sejak awal saya sudah bilang kalau Indonesia hanya mampu meraih 46 medali emas. Hasilnya? justru lebih satu, 47 emas," kata Suwarno ketika ditemui di Kantor Satlak Prima, Senayan, Jakarta, Kamis (18/6/2015).
Menurut Suwarno, jika ada perbedaan antara target dari Prima dengan target yang dicanangkan PB dan pemerintah, hal itu sudah diketahui bersama sejak awal sebelum keberangkatan kontingen Indonesia ke Singapura.
Dia mengatakan, sejak pertama memang target yang diperhitungkan Prima adalah 48 emas. Belakangan target memang bergeser karena melihat perkembangan ujicoba dan training camp yang dilakukan oleh masing-masing cabang olahraga. Akhirnya Prima memperhitungkan hanya 46 medali emas.
Sementara itu, pemerintah dan PB tetap bersikukuh dengan target peringkat dua dan torehan 82 medali emas meski belakangan saat keberangkatan target diturunkan menjadi 68 emas.
"Saya juga tidak tahu landasan pemikiran Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi olahraga Kemenpora Djoko Pekik sampai bisa menargetkan urutan kedua itu bagaimana. Karena sejak awal saya sudah bicara prediksinya adalah 46 emas. Kalaupun ada target lain ya mudah-mudahan kontingan Indonesia bisa sampai di sana," kata Suwarno.
Sayangnya, hingga akhir penyelenggaraan SEA Games 2015, peringkat Indonesia tidak bergeser sama sekali dari posisi lima. Medali emas yang diraih juga tetap bertahan di angka 47 medali emas.
Indonesia tidak bisa berbuat banyak selain menerima kenyataan mengulang kembali prestasi terburuk di SEA Games 2005. Menpora Imam Nahrawi sudah merencanakan untuk melakukan evaluasi secara besar-besaran termasuk stakeholder, KONI, KOI, PB-PP, dan Satlak Prima. Terkait hal itu, Suwarno tak khawatir.
"Pertanggungjawaban besok bagaimana? Kalau saya, saya akan mempertanggungjawabkan prediksi saya 46 medali emas. Kalau yang tanggung jawab untuk mendapatkan peringkat dua, ya Bapak Djoko Pekik tanggung jawablah. Bukan saya," katanya.
"Saya sudah sempat rem itu dan saya sudah berulang kali paparan. Jika hal itu tidak dipakai, ya monggo saja. Silakan dipertanggung jawabkan karena perhitungan Prima hasil itu tidak meleset,” pungkas Suwarno.
No comments:
Post a Comment